Selasa, 26 Juli 2016

Pajak kapal

esahkan Dunia Usaha Karimun - Ketua Komisi A DPRD Karimun, Jamaluddin,SH mensyinyalir kebijakan pejabat otoritas pelabuhan belum sepenuhnya mendukung kegiatan investasi. Bahkan diduga kebijakan tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan. “Tingginya biaya operasional izin olah gerak kapal kapal yang dipungut Adminsistrator Pelabuhan (Adpel) Tanjung Balai Karimun dianggap tidak rasional. Hal ini merupakan salah salah satu contoh kebijakan yang dapat mengganggu iklim usaha dan investasi,” kata Jamaluddin, Rabu (19/12). Jamaluddin mengaku cukup terkejut dengan adanya biaya izin olah gerak kapal yang diurus para agen kapal berlaku setiap dua minggu dengan besaran pengenaan biaya setiap kapal bervariasi. Ada kapal hisap yang dikenakan biaya pengurusan sebesar Rp3,5 juta, namun ada juga Rp2,5 juta. Ada juga sebelumnya para pemilik kapal hisap mengaku mengeluarkan biaya untuk pengurusan izin olah gerak kapal sampai Rp 30 juta, Rp 25 juta, sampai Rp20 juta. “Keluhan pengusaha para pemilik kapal hisap timah ini tentunya perlu ditindaklanjuti lebih lanjut. Jangan sampai iklim usaha dan dunia investasi di Bumi Berazam ini terganggu oleh ulah oknum-oknum pejabat adpel yang tidak bertanggung jawab,” tegas Jamaluddin. Jamaluddin juga menyampaikan apresiasi dengan keberanian para pengusaha pemilik kapal hisap timah yang berani melawan menyampaikan keluh kesahnya terkait adanya biaya yang menurut mereka tidak ada sesuai aturan dan peraturan yang berlaku “Jika memang tidak sesuai ketentuan dan aturan yang berlaku bisa dikategorikan sebagai bentuk pungutan liar (pungli) dan ini jelas merugikan pengusaha dan mengganggu iklim investasi di sini,” ujar Jamaluddin. Jamaluddin juga mengatakan, sepanjang yang ia ketahui terkait pengurusan izin olah gerak kapal yang dikeluarkan Adpel Tanjung Balai Karimun tidak ada pengenaan biaya-biaya sampai Rp30 juta, Rp25 juta atau Rp20 juta. “Pernyataan dari kepala adpel yang menyatakan adanya pengertian dan win-win solution dari para agen dan pemilik kapal, tidak bisa dibenarkan juga karena segala sesuatu ada aturan dan ketentuan yang mengatur. “Sepengetahuan saya Adpel hanya mempunyai kewenangan menarik Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) sesuai yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2009, tentang jenis dan tarif atas penerimaan negara bukan pajak (PNBP) yang berlaku pada Departemen Perhubungan,” jelas legislator dari PDI P ini. Biaya perizinan olah gerak kapal tidak termasuk dalam jenis dan tarif atas penerimaan negara bukan pajak (PNBP). “Jika saya keliru tolong diluruskan, jenis penerimaan negara bukan pajak meliputi salah satunya penerimaan dari jasa tranportasi laut yang terdiri dari jasa kepelabuhan berupa jasa pelayanan kapal hanya ada jasa labuh, jasa pandu, dan jasa tunda dan jasa tambat. Nah yang menjadi pertanyaan biaya perizinan olah gerak kapal masuk ke mana dan kemana dana-dana tersebut di storkan,” ucap Jamaluddin. Sebelumnnya, Kepala Adminsistrator Pelabuhan (Adpel) Tanjung Balai Karimun, Capt Gajah Roseno saat dikonfirmasi membantah semua tudingan tersebut. Pihaknya tidak pernah melakukan pemaksaan maupun penekanan kepada para agen kapal setiap mengurus izin olah gerak kapal. “Memang tidak ada tarif resmi yang dikenakan, selama ini kita hanya mengharapkan pengertian dan win-win solution dari para agen dan pemilik kapal,” ujar Gajah. Menurut dia, izin olah gerak kapal memang merupakan kewenangan dari Adpel Tanjung Balai Karimun yang dikeluarkan setiap 2 minggu sekali sesuai dengan dasar hukumnya, yakni UU No 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran Pasal 208 ayat 1 dan Pasal 216 ayat 2, PP No 7 Tahun 2000 Tentang Kelautan, PP No 51 Tahun 2002 Tentang Perkapalan, PP No 21 Tahun 2010 Tentang Perlindungan Lingkungan Maritim Pasal 3,4,5 dan Peraturan Bandar Tahun 1925 Pasal 2 dan 4.

Kamis, 21 Juli 2016

Kabel bawah tanah

INSTALASI ! ! kabel bawah tanah 4.1. Instalasi kabel tanah tanam langsung Kabel tanah tanam langsung adalah semua jenis kabel yang konstruksinya dirancang khusus untuk dipasang dibawah permukaan tanah dan dalam pemasangannya ditanam secara langsung dibawah permukaan tanah (sesuai STEL-K-007) 4.1.1.Cara Pemasangan Kabel Tanah Tanam Langsung Di tepi jalan/trotoar Kabel primer Kedalaman galian alur kabel yang akan dilewati kabel primer ditentukan ± 80 cm atau sesuai peraturan PEMDA setempat (contoh Jakarta ± 130 cm); a)Lebar galian bagian atas alur kabel = ± 40 cm b)Lebar galian bagian bagiaw bawah alur kabel= ± 30 cm Gambar 4.1. Galian alur kabel primer Kabel Sekunder Kedalaman galian untuk kabel sekunder ditentukan ± 60 cm atau sesuai peraturan PEMDA setempat (Jakarta ± 110 cm). Gambar 4.2. Galian alur kabel sekunder Menyeberang Jalan Kabel dimasukkan dalam pipa PVC/pralon dengan diameter 10 cm,tebal 5,5 mm. Kedalaman galian = ± 100 cm atau sesuai peraturan PEMDA setempat (contoh : Jakarta = ± 130 cm). Isi pipa (dalam satu pipa) adalah : a)Untuk kabel primer: Dalam 1 pipa hanya diisi 1 buah kabel; b)Untuk kabel sekunder: Dalam 1 pipa maks. diisi 3 buah kabel; c)Kabel primer dan kabel sekunder tidak boleh dimasukkan ke dalam satu pipa. d)Diberi pipa cadangan yang kosong yang jumlahnya disesuaikan dengan desain . Gambar 4.3 : Galian luir kabel menyebrang jalan (crossing) Lubang sambung kabel Ukurannya lubang galian tempat penyambung kabel ditentukan sebagai berikut : Dimana : D= Diameter luar kabel. T = kedalaman alur kabel(min = 60 cm). Gambar 4.4 : Galian tempat penyambungan kabel Menyeberang parit Kabel dimasukkan ke dalam pipa pelindung besi galvanis dengan diameter dalam 4 (empat) inchi. 1 (satu) pipa pelindung hanya dapat diisi dengan 1 (satu) kabel primer atau maksimum 3 (tiga) kabel sekunder. Kabel primer dan kabel sekunder tidak diperkenakan berada dalam satu pipa. Kemudian pipa pelindung dilindungi kawat berduri. Pipa pelindung yang belum terisi kabel harus di tutup dengan stopper pada kedua ujungnya . Gambar 4.5 : Alur kabel menyeberang parit Menyeberang sungai Menempel pada jembatan yang ada; Pemasangannya harus seijin PEMDA atau PU setempat. Kabel dimasukan dalam pipa pelindung besi. Pipa pelindung bisa di lewatkan pada sisi atau bawah jembatan . Gambar 4.6 : Alur kabel menyeberang sungai Pemasangan jembatan kabel; Apabila cara pada butir diatas tidak diijinkan PEMDA atau PU setempat maka alternatife lain adalah dengan membuat jembatan kabel. Pembuatan jembatan kabel ini harus seijin dari PEMDA atau PU setempat. Kontruksi jembatan kabel harus disesuaikan denga lebar bentang sungai. Melintasi kabel tegangan tinggi (PLN) Bila pada waktu penggalian terdapatkabel listrik tegangan tinggi,maka jarak yang diperbolehkan adalah sebagai berikut : a)Jika sejajar maka jarak terdekat minimum = 80 cm; b)Jka menyilang, maka persilangannya harus tegak lurus dan jarak terdekat minimum 45 cm; c)Sepanjang 1 meter pada persilangan ini kabel harus dilindungi / dimasukan ke dalam pipa besi galvanis. Hal-hal lainnya a)Apabila ada tiang listrik, maka galian alur kabel harus berjarak paling sedikit ± 30 cm Gambar 4.7 : Alur kabel kabel dekat tiang listrik b) Jarak galian alur kabel terhadap pinggir parit berbeton paling sedikit 25 cm. Jarak galian alur kabel terhadap pinggir parit tidak berbeton paling sedikit ± 50 cm Gambar 4.8 : Alur galian kabel dekat parit berbeton Gambar 4.9 : Alur galian kabel dekat parit tidak berbeton c)Pada waktu pemasangan/penanaman kabel haus dibuat berkelok-kelok yang bertujuan apabila terjadi gangguan dan akan disambungkan tidak perlu menyambung / menambah kabel baru yang lain Gambar 4.10 : Peletakan kabel pada alur galian 4.2.Cara Penarikan Kabel Tanah Tanam Langsung Persiapan penarikan Setiap kita akan melaksanakan suatu pekerjaan, tentunya perlu persiapan-persiapan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut, dalam hal ini pemasangan kabel. Hal yang perlu disiapkan adalah sebagai berikut : Alat-alat yang perlu dipakai : ·Dongkrak kabel ·Rol ·Motor penarik/geraobak penarik kalau ada ·Rambu-rambu lalu-lintas ·Alat pengaman Material yang diperlukan : a)Batu pelindung (deskteen; b)Pipa-pipa besi/pralon (jika diperlukan); c)Pasir. Pengangkutan Peralatan dan material diangkut dari gudang ke lokasi atau pengembalian haspel/sisa kabel dari lokasi ke gudang dengan menggunakan truk atau alat angkut lainnya yang dianggap layak. Khusus untuk mengangkut kabel, persyaratan yang harus diperhatikan adalah : a)Kabel diangkut dengan menggunakan Cable Trailer; b)Kabel diangkut dengan menggunakan truk. Menaikan dan menurunkan kabel dengan 2 (dua) cara,yaitu : a)Menggunakan tali dan papan peluncur; Gambar 4.11 : Menaikan/menurunkan kabel pada papan peluncur Posisi kabel pada truk harus seperti terlihat pada gambar di bawah ini. Gambar 4.12 : Menaikan/menurunkan kabel dengan katrol Petugas yang terdiri dari : a)Pengawas; b)Pemimpin pelaksana/ketua regu; c)Pelaksana yaitu orang yang melaksanakan pekerjaan. Obat-obatan (PPPK) secukupnya. Teknik pelaksanaan Pertama-tama dibuat galian alur kabel yang telah direncanakan.Apabila alur kabel tersebut telah selesai barulah penarikan kabeldapatdimulai. Penarikan kabel dapat dilaksanakan dengan 2 (Dua) cara, menurut situasi tempat/pekerjaan : a)Situasi dimana alur/jalannya kabel tidak terdapat hambatan- hambatan (misalnya : Menyebrang jalan, rel kereta api, parit, atau sungai dan lain-lain), dan berada di tepi jalan. Dalam situasi ini penarikan kabel dapat dilaksanakan sebagaiberikut : ·Penarikan dimulai dari ujung alur kabel yang mendekatikantor (MDF = untuk kabel primer, RK = untuk kabel sekunder); ·Kabel dengan haspelnya kita taruh di atas dongkrak kabel, kemudian kita naikkan di atas kendaraan yang digunakan untuk menarik (mobil, gerobak); ·Ujung kepala kabel (ujung kabel yang berada di luar) kitatarikmelaluibagianbawahhaspel,kemudiankitatambatkan pada tempat di mana ujung kabel tersebutnantinya akan ditambatkan; ·Kabel ditarik dengan cara menjalankan kendaraan penarik,maju menuju ujung jauh dari alur kabel secara pelan-pelan; ·Setelah pada ujung jauh, maka kabel yang sudah tergelar sepanjang alur galian, kemudian dimasukkan ke dalamgalian, di mana sebelumnya galian tersebut telah diisi pasir setebal (setengah) dari tebalnya; ·Pada saat kabel telah masuk dalam galian maka kabeldapat dipotong secukupnya. Perlu diperhatikan bahwa setelah dipotong, maka ujung kabelharus ditutup/didop, terutama sekali untuk kabel isolasi kertas,baik ujung kabel yang ditanam maupun ujung kabel yang beradadalam haspel/kabel sisa. Gambar 4.13 : Mengulur kabel dengan kendaraan penarik b)Situasi di mana jalur kabel terdapat beberapa hambatan (seperti menyeberang jalan, rel kereta api dan lain-lain) sehingga sebagian kabel harus dimasukkan ke dalam pipa. Dalam hal ini cara tersebut di atas tidak dapat dilaksanakan, maka ditempuh cara sebagai berikut : ·Penarikan dimulai dari ujung jauh alur kabel (ujung kabel yang menjauhi kantor MDF/RK); ·Kabel dipasangkan di atas dongkrak kabel, dan ujung kepala kabel ditarik melalui bagian bawah haspel. Pada waktu mengeluarkan kabel dari haspelnya atau sewaktu-waktu melalui tikungan, harus dihindarkan terjadinya tekukan tajam pada kabel atau terpilihnya kabel. Tekukan kabel tidak boleh lebih kecil dari 20 kali penampang kabel. ·Haspel dongkrak kabel pada posisi tetap, sedangkan ujung kepala kabel ditarik perlahan-lahan menuju kea rah kantor/RK; ·Agar supaya kabel tidak bergesekan dengan tanah kasar, batu-batu ataupun benda-benda tajam lain, maka sepanjang jalur penarikan kabel perlu dipasang rol-rol kabel tiap jarak ± 2 meter. ·Cara lain dapat ditempuh dengan mengusahakan agar kabeltidak bergesekkan dengan tanah yaitu dengan cara kabeltersebut dipegang / ditarik oleh banyak orang, satu sama lain mengambil jarak tertentu (3 sampai 4 meter); Pada setiap penyebrangan (jalan rel kereta api, parit) ujung kabel dimasukkan ke dalam pipa yang telah disediakan; ·Setelah ujung sampai pada tujuan, maka kabel yang telah ditarik dapat dimasukkan ke dalam galian yang sebelumnya telah diisi dengan pasir(setengahtebalyangtelahditentukan seharusnya); ·Kemudian sisa kabel dapat dipotong, setelah diukur secukupnyadansetelahpemotonganujung-ujungkabel segera ditutup/didop. Catatan : Cara pointer (¨) kedua adalah yang paling banyak digunakan dalam pelaksanaan, dikarenakan sesuai dengan segala situasi . Gambar 4.14 : Mengulur kabel dengan menarik ujung kabel 4.3.Penimbunan/pengembalian tanah galian Setelah penarikan selesai maka galian kabel dapat ditutup/ditimbunkembali dengan cara : b)Batu pelindung kabel (deskteen) dipasang di atas timbunan pasir secara berderet rapat berurutan di sepanjang alur galian kabel; c)Selanjutnya ditimbun tanah bekas galian; d)Ditimbun batu-batu dan aspal untuk jalur kabel pada tepi jalan (permukaan bekas galian dikembalikan sama seperti keadaan semula); e)Dengan demikian pemasangan/penarikan kabel tanah telah selesai f)Pembuangan Sisa Tanah Galian Sisa tanah galian (setelah sebagian digunakan pengurugan tanah kembali) wajib dipindahkan dan dibuang pada tempat yang telah ditentukan. 4.4. Pemasangan Saluran Penanggal Bawah Tanah ¨Kotak Pembagi (KP) bawah Tanah KP bawah tanah yang telah dipakai oleh Operator telekomunikasi diantaranya: Sambungan Pembagi Bawah Tanah (SPBT) Titik sambung diletakkan pada dinding Pit Handhole . Gambar 4.15. : Sambungan Pembagi Bawah Tanah (SPBT) Keterangan :jKabel sekunder jelly Gambar 4.16. : Jaringan Kabel distribusi SPBT Dilihat dari susut keindahan jenis DP ini sangat memenuhi syarat, namun pada kenyataannya sangat rawan terhadap air, sehingga gangguan sering teradi dikarenakan masuknya air kedalam sambungan urat kabel didalam SPBT tersebut . ¨Terminal Post / Tabung Pembagi (TP) 1.Terminal Post (TP) 2.Terminal blok 3.Kabel Sekunder 4.Saluran Penanggal 5.Pondasi T 6.Handhole/Pit 7.Pipa PVC d = 60 mm 8.Pipa PVC d = 30 mm Gambar 4.17:Terminal Post 1.Kabel sekunder jelly 2.Handhole untuk sambungan pembagi bawah tanah 3.Kabel sekunder jelly kabel distribusi 4.Kabel distribusi 5.Handhole/Pit untuk rute kabel distribusi Gambar 4.18. : Jaringan Kabel Distribusi Terminal Post 1)Terminal Post yang baik harus memenuhi persayaratan teknik sebagai berikut : a)Harus kuat terhadap benturan b)Harus kedap terhadap air hujan dan udara lembab c)Harus dapat dikunci hingga aman terhadap usaha perusakan, pencurian dan perbuatan yang tidak bertanggungjawab. d)Mempunyai bentuk yang baik dan mudah dipasang pada tempat-tempat yang sulit dan sempit e)Mudah cara pemasangannya, termasuk pemasangan perlengkapannya maupun kabel sekunder serta kabel distribusi kerumah pelanggan. 2)Pemasangan Terminal Post a)Terminal Post ditanam dengan kedalaman galian ±50 cm Terminal Post dimaksud telah dilengkapi dengan terminal blok dan dimontase stub kabel seknder. b)Sebelum diberi pondasi dari beton Terminal Post diberi tiang penguat sementara. c)Setelah tiang penguat sementara dipasang, dibuatlah pondasi beton dengan campuran 1 : 2 : 3 Dimensi pondasi beton : a)Ukuran permukaan atas= 50 cm x 50 cm b)Ukuran bagian bawah= 60 cm x 60 cm c)Tinggi pondasi disesuaikan dengan kondisi tanah dimana terminal post dipasang/ditempatkan : (1)Tinggi pondasi = 50 cm üDiatas permukaan tanah= 20 cm üDibawah permukaan tanah= 30 cm (2)Tingi pondasi= 70 cm üDiatas permukaan tanah= 20 cm üDibawah permukaan tanah= 50 cm (3)Tinggi pondasi = 80 cm üDiatas permukaan tanah= 30 cm üDibawah permukaan tanah= 50 cm Gambar 4.19 : Pemasangan Pondasi Terminal Post Dapat dibuat lebih dulu sebeum dipasang (presast) atau dapat juga dibuat setempat/ditempat pekerjaan dengan ukuran : 1)Panjang= 60 cm 2)Lebar= 40 cm 3)Tinggi / dalam = 40 cm Gambar 4.20 : Handhole / PIT ¨Hand hole diberi lubang dengan diameter 6 cm pada kedua sisi yang berlawanan utnuk penempatan pipa PVC diameter 6 cm. demikian juga pada kedua sisi yang lainya dipersiapkan lubang dengan diameter 3 cm (1 inchi) untuk penempatan pipa PVC diamter 3 cm (1 inchi) guna alur kabel distribusi kerumah pelanggan. ¨Penempatan hand hole : 1)Dibangun didepan Terminal Post dengan maksud untuk : a)Penyambungan dari kabel sekunder keterminal blok b) Mempermudah pemasangan kabel distribusi ke rumah pelanggan 2)Dibangun didepan rumah dua atau tiga pelanggan yang berdampingan / sejajar dengan catatan bahwa setiap manhole dapat mencatu sebanyak mungkin pelanggan telepon. ¨Pemasangan pipa PVC : Pemasangan pipa PVC diameter 6 cm maupun yang 3 cm pada lubang hand hole harus kokoh, rapat dan tidak bocor. Gunakan perekat plastik (sdhesive compoun), flincoote atau sejenisnya pada sisi luar maupun sisi dalam . Gambar 4.21 : Pemasangan pipa PVC pada lubang Manhole ¨Jenis pipa PVC : Pipa PVC yang digunakan harus sesuai dengan spesifikasi PT. TELKOM nomr STEL-L-008. a)Untuk alur dari hand hole ke hand hole digunakan pipa PVC berdiameter 6 cm dengan tebal sekurang-kurangnya 5,5 mm. b)Untuk alur dari hand hole ke rumah pelanggan digunakan pipa PVC berdiameter 3 cm dengan tebal sekurang-kurangnya 5,5, mm ¨Penyambungan pipa PVC Sebelum pipa PVC dimasukan dalam soket penyambung, kedua ujung pipa PVC dan kedua ujung harus dibersihkan dulu dengan sikat bajaa atau amplas yang kasar. Kemudian diberi perekat PVC pada bagian pipa dan PVC yang diersihkan/dikasarkan, selanjutnya kedua ujung pipa tersebut dimasukan kedalam soket. Untuk mengeringkan perekat dan letak pipa pada soket dibutuhkan waktu kira-kita 5 sampai 10 menit. ¨Pemasangan pipa PVC pada alur galian 1)Pipa PVC antar hand hole a)Ukuran galian untuk menanam pipa PVC : üLebar= 20 cm üKedalaman=50 cm Khusus di wilayah DKI kedalaman galian = 110 cm b)Pada dasar galian diberi lapisan pasir setebal 10 cm c)Pipa PVC diletakkan dan kemudian diurug dengan lapisan pasir setebal 10 cm d)Selanjutnya diurug dengan tanah biasa dengan catatan bahwa tanah urug dimaksud harus bersih dari batu-batu dan benda tajam yang dapat merusak pipa PVC Gambar 4.22 : Galian untuk pipa PVC 2)Pipa PVC dari hand hole kerumah pelanggan Pada dasarnya sama dengan pemasangan pipa PVC antar hand hole, namun lebih banyak hambatan karena biasanya harus menembus pagar tembok dan lain-lainnya. Jumlah pipa yang ditanam tergantung pada letak dan jumlah rmah-rumah pelanggan. Apabila penanaman pipa PVC kerumah pelanggan harus melintasi selokan dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu : a)Melalui bawah dasar selokan b)Melalui atas selokan, dengan mengatur sedemikian rupa hingga tidak mengganggu aliran air selokan . Gambar 4.23 : Pemasangan pipa PVC melintasi selokan 3)Pipa PVC pada rumah pelanggan Pemilihan letak pipa PVC yang menuju kerumah pelanggan tergantung pada letak terminal blok. Penemapatan yang paling baikadalah diluar rumah . 4.5. KESELAMATAN KERJA Umum Untuk menciptkan situasi kerja yang aman, petugas teknik jaringan harus benar-benar memahami: a)Langkah-langkah atau aturan-aturan keselamatan kerja yang baik dan benar b)Menghindarkan hal-hal yang dapat menyebabkan kecelakaan atau membahayakan c)Bekerja tidak terburu-buru ,teliti dan hati-hati Adapun sebab kecelakaan itu sendiri ,dapat dikelompokkan kedalam beberapa kelompok utama yaitu : a)Peralatan yang tidak atau kurang aman (misalnya yang tidak berisolasi ,sabukpengaman yang kuncinya hilang dsb) b)Kondisi lingkungan yang tidak aman (misalnya penerangan yang tidak cukup ,ventilasi kurang ,pakaian kerja yang tidak aman ,dll ) c)Manusianya sendiri yang tidak aman (ceroboh )misalnya sikap yang tidak wajar , pengetahuan dan keterampilan kurang ,dll. Keselamatan kerja Setelah kita ketahui tentang sebab-sebab kecelakaan ,maka perlu diketahui cara-cara menghindarinya , yaitu : Sikap petugas a)Petugas agar bersikap wajar , berkesadaran penuh , tidak gugup , dan mengerti maksud perintah dalam mengoperasikan peralatan. b)Petunjuk operasi setiap peralatan harus dipahami dan dimengertisungguh-sunguh oleh setiap petugas. c)Mematuhi prosedur kerja yang telah ditentukan Perkakas atau Alat kerja a)Pergunakan alat kerja yang tepat untuk setiap pekerjaan b)Pastikan bahwa perkakas yang akan digunakan dalam kondisibaik dantidak ada kekurangan kelengkapannya . c)Pergunakan alat pelindung diri bagi pekerjaan-pekerjaan yangberbahayaantara lain : Sarung tangan, sepatu pengaman, sabuk pengaman, topi pengaman atau helm kacamata pengaman (testprator) dll. Lingkungan a)Setiap lingkungan kerja harus diberi penerangan yang cukup terdiri dari 2macam, yaitu : ·Penerangan khusus jika diperlukan penerangan tambahan bagi bidangpekerjaan tertentu dan boleh bersifat sementara ·Penerangan umum yang berlaku untuk seluruh ruangan b)Peliharalah tingkat kebisingan lingkungan kerja misalnya ruangdiesel, ruang penggergajian, dll, para pekerja harusmenggunakan pelindungtelinga c)Jika bekerja di tepi jalan raya, maka harus dipasang rambu-rambu yangjelas baik siang maupun malam hari. d)Usaha preventif mencegah kecelakaan kerja ·Ventilasi Ruangan harus cukup ventilasi untuk menciptakan sirkulasi udara yang sehat dan membuat ruangan segar dan nyaman. ·Penggunaan perlengkapan pengaman contoh: sabuk pengaman , sarung tangan , helm , dsb. ·Pemeliharaan preventif berkala terhadap perkakas kerja ØMengganti/memasang tang , obeng yang hilang /rusak isolasinya ØMelumasi bagian –bagian peralatanyang memerlukan pelumasan ØMengecek/memperbaiki klep/kran elpiji/kompor minyak ·Memasang tanda-tanda peringatan yang jelas Tanda dilarang merokok , tegangan tinggi , mudah terbakar dll. ·Persediaan fasilitas pengaman Pemadam kebakaran,Perlengkapan p3k dsb. Prosedur keselamatan kerja Bekerja ditempat instalasi listrik a)Gunakan perlengkapan kerja yang berisolasi , sepatu ,sarung tangan karet dsb. b)Jika memungkinkan matikan dahulu saklar utama kemudian barumulai bekerja. c)Jangan membawa benda-benda dari logam didalam kantung , sehingga mudah jatuh. d)Perhatikan tanda-tanda peringatan yang ada Bekerja ditempat yang panas a)Jangan memakai pakaian yangketat b)Pakailah topi lebar pelindung matahari c)Cukup minum d)Jika tidak mengikuti aturan diatas , kemungkinan yang terjadi :Kehabisan tenaga , Pusing ,mual ,muka pucat bahkan bisa pingsan Cara mengangkat , menarik ,dan mendorong beban Mendorong a)Letakkan kaki seimbang dengan satu kaki berada didepan b)Tumpuan berat badan pada kaki yang depan c)Punggung harus selalu lurus d)Kepala tegak menghadap kedepan , jangan kekiri kekanan , keatas atau kebawah e)Kaki yang di belakang memberi tenaga dorong dibantu dengan gaya beratbadan kedepan Menarik b)Kaki depan , dengkul memberi tenaga tarik, sedangkan kaki belakng menjagakeseimbangan Mengangkat a)Posisi badan jongkok dengan kedua kaki renggang, satu kaki agak ke depan b)Punggung harus lurus c)Tenaga angkat dari otot-otot kaki dan persendian kaki begian bawah juga dengkul. 4.5.1. PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (PPPK) 1. Umum Pada saat kita sedang bekerja, meskipun kita sudah memetuhi peraturan keselamatan kerja, tidak mustahil pula akan terjadi kecelakaan kerja baik yang ringan ataupun berat, misalnya: a)Sengatan listrik saat bekerja pada saluran kawat b)Kejatuhan benda keras dari atas, dsb Untuk itu, kita harus mengetahui beberapa hal penting cara mengatasinya guna menghindarkan akibat yang fatal bagi si korban. Pertolongan pertama pada korban yang terkena aliran listrik a.Di atas lantai atau tanah Penolong harus diperlengkapi dengan bahan-bahan berisolasi, misalnya: sarumg tangan dari karet/plastik atau dibalut dengan kain yang kering. Kaki beralaskan bahan dari karet, karpet atau kayu, keset yang kering. Bisa menggunakan tongkat yang kering. Langkah pertolongan: ·Putuskan/jauhkan kawat/kabel dari si korban dengan kapak ata u tali dsb ·Tarik si korban dengan memegang bajunya untuk membebaskan si korban dari kawat/kabel hidup, atau bila kawat/kabel sumber listrik diketahui, segeralah mematikan saklar utama atau mencabutnya dari stop kontak. Jika strum kuat dan korban pingsan Strum kuat akan mengakibatkan nafas dan denyut jantung berhenti, untuk itu kia harus sesegera mungkin memberikan pertolongan. waktu setelah kena strum sampai kira-kira 4 menit kemudianadalh angat medekati kematian seseorang, maka pertolongan darura yang harus diberikan nafas buatan yang bisa dilakukan dari mulut ke mulut atau dari mulut ke hidung. Cara memberikan nafas buatan: ·terlentangkan korban dan bersihkan mulutnya ·angkat dan luruskan leher atau tengkuknya (menengadahkan kepala) agar didapat jalan nafas udara segar ·hembuskan nafas bersih ke mulut atau hidung si korban ·Usahakan selanjutnya adalah segera membawa korban ke rumah sakit terdekat sementara usaha darurat terus dilakukan sampai korban bernafas. Cara memberi nafas buatan: Dari mulut ke hidung a)posisi kepala korban tengadah b)ambil nafas dalam-dalam kemudian hembuskan ke lubang hidung korban c)pada saat tersebut mulut korban harus ditutup dengan tangan kita agar udara benar-benar masuk d)ulangi hal tersebut sampai dia mulai bernafas e)Jika belum juga ada tanda-tanda bisa bernafas, usahakan memberi nafas buatan agak cepat Dari mulut ke mulut. c)buka mulutnya, kemudian hembuskan udaradari mulut kita ke mulut korban d)Meneliti apakah korban bisa bernafas atau belum e)perhatikan dada mulai bernafas atau belum setelah kita memberi hembusan f)bila masih tersendat lakukan lagi nafas buatan 4 kali agak cepat dan dalam Periksa denyut jantung bila dengan nafas buatan tidak ada tanda-tanda bernafas, pada lekuk leher dan pada nadi pergelangan tangan. Periksa juga biji-biji mata melebar atau tidak mengedip bila disinari langsung 4.5.2.Pertolongan pertama pada luka Luka tidak boleh dipegang, jangan membasuh luka dengan air meskipun luka tampak kotor. Tutuplah segera luka dengan pembalut luka yantg steril kering. Jangan mempergunakan bahan kain yang menutup luka misalnya sapu tangan, bahan bekas. Apabila bahan-bahan yang steril tidak tersedia lebih baik dibiarkan terbuka. Pembalut luka hanya dapat menahan luka-luka yang dangkal. Pada waktu membalut luka misalnya pada anggota badan, usahakan anggota badan yang terluka diangkat ke atas. Apabila luka sangat dalam dan pendarahan banyak diusahakan pencegahan pendarahan seperti pembahasan berikut ini. 4.5.3.Macam-macam luka pendarahan arteri pendarahan arteri dapat diketahui apabila darah keluar memancar dari luka, cobalah menghentikan darah dengan membalut luka dengan pembalut streril. Apabila tidak berhasil tekuklah sampai batas maksimum sendi sendi tepat di atas luka (misalnya sendi paha, lutut, sikut) dan pada posisi tersebut ikat dengan pita kain atau sabuk, apabial masih tidak berhasil pasang torniket pada lengan atas atau paha. Jika torniket tidak ada blokir dengan menekan arteri tersebut dengan kedua ibu jari dilekatkan paralel pada tempat tersebut. luka pada mata Balut kedua mata meskipun yang satu tidak luka, dengan plester apabila luka karena bahan kimia, misalnya: kena soda, asam keras, atau amoniak cucilah mata dengan air bersih. Pergunakan ibu jari dan telunjuk untuk membuka mata selebar-lebarnya. keracunan gas Usahan udara yang bersih, penderita dibawa ke luar atau jendela dibuka. Ada dua macam gas yang berbahaya: gas yang tidak berbahaya untuk paru-paru misalnya gas yang meracuni darah dan syaraf, narkotika, karbon monoksida, asam sianida, ether, chloroporm, uap bensin atau bensol. Buka baju penderita, jangan sekali-kali memberi minum penderita yang pingsan. Gosoklah tangan dan kaki penderita dengan tangan, apabila pernafasannya berhenti usahakan pernafasan buatan, kalau dapat dengan alat penghisap oksigen. Gas yang merusak paru-paru seperti chlor phosgen, gas nitro, sulfur dioksida, dsb. Buka baju penderita, kemudian jauhkan penderita dari baju yang sudah penuh dengan gas. Usahakan pasien tenang dan berbaring terlentang, jangan diperbolehkan untuk berjalan. Apabila sadar berilah air kopi atau air panas, dalam hal ini pernafasan buatan dilarang. 4.5.4. PROSEDUR KESELAMATAN KERJA Bekerja di Jalan a.Perijinan Untuk bekerja di jalan, harus ada surat ijin dari polisi/pihak berwenang, selain itu patuhi aturan-aturan yang ditetapkan b.Kewajiban Penanggung jawab Lapangan Hal-hal yang harus dilakukan oleh petugas lapangan “ ·Sebelum mulai bekerja, periksa lokasi kerja dan kondisi lalu lintas. Setelah itu rencanakan dan koordinasikan pekerjaan instalasi dengan menggunakan perlengkapan keselamatan kerja untuk mencegah kecelakaan lalu lintas dan menjaga keselamatan pejalan kaki. ·Ambil tindakan untuk mencegah masuknya pihak ke 3 ke lokasi kerja, kemudian periksa fasilitas keselamatan kerja secara periodic ·Tempatkan orang-orang untuk mengatur lalu lintas sehingga arus lalu lintas tidak terganggu ·Penempatan Material Dan Peralatan di Lokasi Kerja Hal-hal yang harus dipertimbangkan untuk menempatkan material dan peralatan di jalan : a)Atur semua material dan peralatan agar tidak berserakan kemudian pasang alat keselamatan kerja b)Pada malam hari, nyalakan lampu pengaman agar pihak ketiga dapat melihat dengan jelas Cara Parkir Hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam memarkir kendaraan : ·Lindungi para pekerja dari kecelakaan lalu lintas. Kendaraan harus selalu diparkir didaerah yang berlawanan dengan arus lalu lintas Gambar.4.25.Penempatan kendaraan dilokasi proyek ·Pasang rem tangan dan ganjal ban didepan dan belakang ·Pasang gigi rendah atau gigi mundur sesuai dengan kemiringan lokasi Jalur untuk pejalan kaki Untuk menjaga keselamatan dan memberi ruang untuk pejalan kaki, beri jarak 1,5m pada lebar jalan. Jika sangat terpaksa sediakan jarak minimum 0,75 m Jalur untuk kendaraan umum Dijalan yang sempit pertimbangkan hal-hal berikut : a)dijalan satu arah, sisakan lebar jalan 3 m atau lebih b)dijalan dua arah, sisakan lebar jalan 5,5 m atau lebih Pemasangan Rambu-rambu pengaman Tujuan Saat melakukan pekerjaan di jalan, penting untuk memberitahu sopir dan pejalan kaki bahwa sedang ada konstruksi. Fasilitas keselamatan kerja tidak hanya berfungsi sebagai informasi bagi sopir dan pejalan kaki akan adanya konstruksi tapi agar lalu lintas dan pekerjaan berjalan lancar. Fasilitas keselamatan kerja dipasang terutama untuk mencegah terjadinya kecelakaan. Yang harus diperhatikan saat memasang keselamatan kerja : a)Instalasi fasilitas keselamatan kerja harus dilakukan dengan benar untuk mencegah terjadinya kecelakaan. Untuk itu fasilitas keselamatan kerja tidak boleh dicabut atau diganti dengan alasan karena waktu konstruksi yang pendek atau resiko kecelakaan yang rendah. b)Papan peringatan dan safety cones harus berukuran besar dan menggunakan lampu c)Karena waktu memasang dan mencabut fasilitas keselamatan kerja sangat berbahaya, harus ada orang yang mengatur lalu lintas, lakukan hal itu secepat mungkin. d)Fasilitas keselamatan kerja dipasang mulai dari arah datangnya kendaraan. Sedangkan pencabutan dilakukan dari arah perginya kendaraan Gambar 4.26. Urutan pemasangan fasilitas keselamatan kerja Gambar.4.27. Urutan Pencabutan fasilitas keselamatan kerja Setelah fasilitas keselamatan kerja dipasang, pastikan fasilitas-fasilitas tersebut dapat berfungsi dengan baik Jenis-Jenis Rambu Pengaman a)Papan peringatan (rambu pengaman) dipasang diseberang jalan agar kendaraan kendaraan tidak memasuki lokasi konstruksi Ganbar.4.28. Contoh papan peringatan b) Tujuan pemasangan papan peringatan ·Papan peringatan dipasang agar pengemudi dan pejalan kaki bisa melihat lokasi konstruksi didepan mereka ·Papan peringatan dapat dipasang pada jarak 50 – 1000 m dari lokasi konstruksi Gambar.4.29. Penempatan papan peringatan Peralatan Keselamatan kerja Jenis dan fungsi peralatan kerja (minimal yang harus dimiliki) Rambu-rambu pengaman Untuk memberikan informasi kepada masyarakat umum disekitar lokasi bahwa ditempat tersebut sedang dilakukan suatu kegiatan Helm Pengaman Fungsi utama dari helm adalah untuk menghindari kepala dari benturan mekanis Sabuk Pengaman Berfungsi untuk melindungi pekerja dari kemungkinan jatuh dari tempat yang tinggi Sarung Tangan Berfungsi untuk melindungi tangan dari gesekan benda-benda tajam juga pelindung terhadap sengatan listrik Sepatu Lapangan Berfungsi selain untuk melindungi kaki dari benturan mekanis juga berfungsi sebagai pelindung terhadap sengatan listrik Alat Pendeteksi Gas (Gas Detector) Untuk mengetahui kandungan udara di dalam manhole Kipas Angin Ventilasi Manhole (Ventilator) Fungsi utamanya untuk menghilangkan gas-gas berbahaya serta mencukupi kandungan oksigen Masker Digunakan pekerja untuk melakukan pertolongan bagi korban kecelakaan yang diakibatkan keracunan gas-gas berbahaya Tangga Berfungsi untuk membantu pekerja ditempat yang tinggi )diatas tiang) yang tidak terjangkau oleh tangan pekerja pada posisi berdiri Tali Untuk mengikat peralatan saat menaikkan atau menurunkan peralatan diatas tiang atau di dalam manhole Alat Penerangan Berfungsi untuk membantu pekerja saat melakukan kegiatan ditempat yang gelap Tenda Melindungi pekera dari panas dan hujan Handy Talky Berfungsi untuk komunikasi antar petugas yang tempatnya salaing berjauhan Head Cop Berfungsi untuk melindungi telinga dari kebisingan Baju Lapangan Untuk melindungi tubuh dari pengaruh luar Pompa Air Untuk mengeluarkan air di dalam manhole dan sebagainya 4.6.Rangkuman 1.Cara Pemasangan kabel tanah tanam langsung ada beberapa kemungkinan ,antara lain : a.Di tepi jalan/trotoal b.Menyeberang jalan c.Menyeberang parit d.Menyeberang sungai 2.Urutan cara penarikan kabel tanah tanam langsung : a.Persiapan penarikan b.Persiapan alat dan material c.Pelaksanaan d.Penimbunan/pengembalian tanah galian 3.Hal hal yang harus dipahami petugas teknik jaringan dalam hal keselamatan kerja antara lain : a.Langkah-langkah atau aturan-aturan keselamatan kerja yang baik dan benar b.Menghindarkan hal-hal yang dapat menyebabkan kecelakaan atau membahayakan c.Bekerja tidak terburu-buru ,teliti dan hati-hati 4.Sikap petugas dalam hal keselamatan kerja,antara lain : a)Petugas agar bersikap wajar , berkesadaran penuh , tidak gugup , dan mengerti maksud perintah dalam mengoperasikan peralatan. b)Petunjuk operasi setiap peralatan harus dipahami dan dimengertisungguh-sunguh oleh setiap petugas. a.Mematuhi prosedur kerja yang telah ditentukan 5.Perkakas atau alat kerja yang memenuhi syarat untuk keselamatan kerja antara lain : a)Pergunakan alat kerja yang tepat untuk setiap pekerjaan b)Pastikan bahwa perkakas yang akan digunakan dalam kondisibaik dantidak ada kekurangan kelengkapannya . c)Pergunakan alat pelindung diri bagi pekerjaan-pekerjaan yangberbahayaantara lain : Sarung tangan, sepatu pengaman, sabuk pengaman, topi pengaman atau helm kacamata pengaman (testprator) dll 6.Prosedur keselmatan bekerja bekerja di tempat yang panas,antara lain : a)Jangan memakai pakaian yangketat b)Pakailah topi lebar pelindung matahari c)Cukup minum d)Jika tidak mengikuti aturan diatas , kemungkinan yang terjadi :Kehabisan tenaga , Pusing ,mual ,muka pucat bahkan bisa pingsan 7.PPPK pada korban yang terkena aliran listrik adalah : a.Putuskan/jauhkan kawat/kabel dari si korban dengan kapak ata utali dsb b.Tarik si korban dengan memegang bajunya untuk membebaskan si korban dari kawat/kabel hidup, atau bila kawat/kabel sumber listrik diketahui, segeralah mematikan saklar utama atau mencabutnya dari stop kontak 8.Cara memberi nafas buatan dari mulut ke hidung,adalah : a)posisi kepala korban tengadah b)ambil nafas dalam-dalam kemudian hembuskan ke lubang hidung korban c)pada saat tersebut mulut korban harus ditutup dengan tangan kita agar udara benar-benar masuk d)ulangi hal tersebut sampai dia mulai bernafas e)Jika belum juga ada tanda-tanda bisa bernafas, usahakan memberi nafas buatan agak cepat 9.pendarahan arteri dapat diketahui apabila darah keluar memancar dari luka, cobalah menghentikan darah dengan membalut luka dengan pembalut streril. Apabila tidak berhasil tekuklah sampai batas maksimum sendi sendi tepat di atas luka (misalnya sendi paha, lutut, sikut) dan pada posisi tersebut ikat dengan pita kain atau sabuk, apabial masih tidak berhasil pasang torniket pada lengan atas atau paha. Jika torniket tidak ada blokir dengan menekan arteri tersebut dengan kedua ibu jari dilekatkan paralel pada tempat tersebut 10.Hal hal yang perlu dilakukan petugas lapangan dalam hal prosedur keselamatan kerja : a)Sebelum mulai bekerja, periksa lokasi kerja dan kondisi lalu lintas. Setelah itu rencanakan dan koordinasikan pekerjaan instalasi dengan menggunakan perlengkapan keselamatan kerja untuk mencegah kecelakaan lalu lintas dan menjaga keselamatan pejalan kaki. b)Ambil tindakan untuk mencegah masuknya pihak ke 3 ke lokasi kerja, kemudian periksa fasilitas keselamatan kerja secara periodic c)Tempatkan orang-orang untuk mengatur lalu lintas sehingga arus lalu lintas tidak terganggu d)Penempatan Material Dan Peralatan di Lokasi Kerja Tujuan pemasangan rambu rambu pengaman adalah Saat melakukan pekerjaan di jalan, penting untuk memberitahu sopir dan pejalan kaki bahwa sedang ada konstruksi. Fasilitas keselamatan kerja tidak hanya berfungsi sebagai informasi bagi sopir dan pejalan kaki akan adanya konstruksi tapi agar lalu lintas dan pekerjaan berjalan lancar. Fasilitas keselamatan kerja dipasang terutama untuk mencegah terjadinya kecelakaan

Selasa, 19 Juli 2016

Jenis IMB biaya pembuatannya

JENIS IMB DAN BIAYA PEMBUATANNYA July 15, 2016/Last modified: July 15, 2016 /Indonesia / Eko Sri Suhariyanto IMB atau Izin Mendirikan Bangunan adalah biaya yang dikeluarkan untuk melegalkan bangunan yang berdiri diatas sebidang tanah. IMB ini sendiri umumnya digunakan untuk mengamankan bangunan dari denda yang mungkin dikenakan oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) maupun resiko pembongkaran bangunan. Jika Anda merasa masih awam dengan jenis IMB dan bagaimana cara mengurusnya, coba simak informasi berikut ini: IMB rumah baru Jenis IMB pertama yang bisa Anda urus adalah IMB rumah baru yang dilakukan ketika Anda membangun sendiri rumah pada sebidang tanah. IMB jenis ini dihitung sekitar 0.3-1% dari total perkiraan taksiran penjualan rumah baru. Biaya yang dikeluarkan umumnya berkisar antara Rp 3.500.000,00 atau lebih tergantung kebijaksanaan dari Badan Pertanahan setempat. Untuk pengurusan, Anda harus menyertakan denah kasar rumah, fotokopi identitas, bukti pembayaran PBB, surat kepemilikan tanah, dan blueprint denah. Untuk pengurusan IMB rumah baru umumnya diperlukan waktu sekitar 2 minggu dengan kepengurusan awal dilakukan di kecamatan. IMB rumah renovasi Jenis IMB yang kedua adalah IMB untuk rumah renovasi, dimana untuk persyaratan pengajuan tidak jauh berbeda dengan kepengurusan IMB rumah baru. Untuk IMB rumah renovasi perbedaan syarat yang harus disertakan hanya terletak pada denah blueprint sebelum dan sesudah rumah direnovasi. Pemilik bangunan juga harus ingat bahwa luas tanah yang tersisa untuk bangunan baru minimal 40% dari luas total tanah yang tersedia. Selain itu, pemilik rumah juga perlu memastikan bahwa rumah hasil renovasi yang akan dibuat IMBnya memiliki sisa area yang seimbang di bagian samping kanan, kiri, maupun belakang. Biaya yang akan dihabiskan untuk kepengurusan IMB rumah renovasi umumnya lebih mahal sekitar 1-2 juta dari biaya IMB rumah baru. Hal tersebut terjadi karena ada perubahan status tanah dan perubahan kapling ketika rumah direnovasi dalam bentuk bertingkat. Oleh karena itu, sebelum Anda merenovasi rumah, akan lebih baik jika Anda mempertimbangkan biaya pembuatan IMB baru dengan berkonsultasi pada orang yang lebih ahli di bidang pertanahan. IMB rumah lama IMB rumah lama memiliki persyaratan yang sama dengan pengajuan pada rumah renovasi. Hanya saja untuk masalah biaya, pengajuan IMB untuk rumah lama akan memakan biaya yang lebih besar atau lebih mahal 2-4 juta dari IMB rumah renovasi tergantung dari NJOP bangunan. Biaya tersebut umumnya diberikan setelah ada perhitungan dispensasi dari Pemda setempat. Waktu yang diperlukan untuk mengurus IMB jenis ini umumnya juga relatif lebih lama jika dibandingkan dengan IMB rumah baru maupun renovasi yang bisa memakan waktu hingga 30 hari. Namun demikian, untuk pengurusan IMB rumah lama yang Anda beli dari orang lain, akan lebih baik jika Anda paham rumah lama yang dibeli tersebut sudah pernah melalui proses renovasi atau belum. IMB bangunan kantor s/d 8 lantai IMB lain yang juga harus diurus ke Badan Pertanahan Nasional adalah IMB untuk bangunan kantor, dimana persyaratan yang diperlukan akan sedikit berbeda dengan pengajuan bangunan rumah tinggal. Untuk pengurusan IMB jenis ini, Anda perlu Surat Ijin Penunjukkan Penggunaan Tanah (SIPPT) jika luas tanah lebih dari 5Ha, Keterangan Rencana Kota (KRK) yang didapat dari pemerintah kota, akta pendirian bangunan yang berasal dari pemohon perorangan maupun lembaga, fotokopi KTP, NPWP, bukti bayar PBB, rancangan denah lengkap, dan lainnya. Untuk biaya pembuatannya, umumnya Anda akan dikenai dengan sistem prosentase tergantung dari total nilai NJOP bangunan. Demikianlah informasi mengenai jenis IMB dan biaya pembuatannya. Mudah-mudahan informasi di atas bermanfaat bagi Anda yang hendak mendirikan bangunan dan harus mengurus Izin Mendirikan Bangunan (IMB).