Senin, 14 April 2014 14:52

Myanmar
dan Uni Eropa selaku ketua bersama ASEAN Regional Forum Defence
Officials’ Dialogue (ARF) DoD, telah menyelenggarakan rangkaian
pertemuan ARF Defence Officials’ Dialogue (DOD) dan ARF Inter-Sessional
Support Group Meeting on Confidence Building Measures and Preventive
Diplomacy (ISG CBM and PD) di Brussel, Belgia dari tanggal 7-9 April
2014. Pertemuan ARF DoD dihadiri oleh seluruh peserta ARF dan
Sekretariat ASEAN, kecuali Laos,Srilanka,Pakistan dan Korea Utara.
Delegasi pemerintah Indonesia dipimpin oleh Direktur Kerjasama
Internasional Kementerian Pertahanan, Asisten Deputi Koordinasi
Kerjasama ASEAN, dan perwakilan dari Direktorat Politik Keamanan ASEAN
Kementerian Luar Negeri, Badan Koordinasi Keamanan Laut dan staf KBRI
Brussels.

ASEAN
Regional Forum (ARF) Defense Officials’ Dialogue (DOD) yang dipimpin
oleh Myanmar dan Uni Eropa sebagai Co-Chairs ARF DOD dibuka oleh
Brigadir Jenderal Walter Huhn, European External Action Service,
European Union sebagai tuan rumah yang menyampaikan mengenai perlunya
kerjasama maritim yang lebih beorientasi action. Dalam sambutan
pembukaannya menekankan bahwa sebagai high-level interaction antara ARF
defence policy officials, DOD telah memberikan kontribusi terhadap
confidence building yang bertujuan menjaga perdamaian dan stabilitas di
kawasan Asia - Pasifik. Diakuinya bahwa ARF telah memberikan kemajuan
yang signifikan dalam kerjasama non-traditional security, dan menegaskan
kembali bahwa ASEAN tetap menjadi primary driving force dalam ARF dan
ASEAN way of dialogue, consultation and consensus tetap menjadi guiding
principles bagi ARF. Sementara itu, Major Jenderal Tin Maung Win, Deputy
Chief of the Armed Forces Training Office of the Republik of The Union
Myanmar menyambut baik kesediaan Uni Eropa menjadi tuan rumah pada
pertemuan ASEAN Regional Forum Defense Officials’ Dialogue (ARF DOD)
saat ini, yang dilaksanakan secara back to back dengan pertemuan ARF
Inter-Session Support Group on Confidence Building Measures and
Preventive Diplomacy.Mata agenda utama yang dibahas dalam pertemuan ini
terkait isu-isu : Maritime Security, the role of Military in Disaster
Relief dan presentasi the European Defence Agency tentang Europe’s
Defence Technology and Industrial Base (EDTIB). Pertemuan menaruh
perhatian besar atas isu keamanan non-tradisional di wilayah regional,
seperti illegal fishing, piracy dan disaster relief operation.
Pada
akhir pertemuan, Uni Eropa dan Myanmar menyampaikan penghargaan atas
partisipasi aktif peserta dan menyampaikan bahwa masalah keamanan
non-tradisional adalah ancaman bersama. Dalam hal ini, diperlukan rasa
saling pengertian dan saling percaya untuk membangun kerjasama dalam
keamanan maritim dan memerangi piracy guna mencapai tujuan kawasan yang
stabil dan damai. Dalam pertemuan ARF DOD yang dipimpin Uni Eropa dan
Myanmar yang berlangsung lancar dan sesuai jadual ini, semua pihak
sepakat bahwa mengenai perlunya kerjasama antara negara, baik dalam hal
keamanan maritim maupun penanggulangan bencana.
Sumber: Bakorkamla
Tidak ada komentar:
Posting Komentar